Kapan-kapan, Tanggapan Sinis Tony Koeswoyo terhadap Adiknya

 SEJAK tahun 1968, perang dingin antara Tony Koeswoyo (gitar/vokal) dengan Nomo Koeswoyo (drum/vokal) di tubuh Koes Bersaudara dimulai. Inti persoalannya adalah perbedaan prinsip hidup antara Tony dan Nomo. Tony menginginkan bermain musik secara total. Sedangkan Nomo justru sebaliknya, dan Nomo pun nekat bermain musik sembari berbisnis.

Sampai akhirnya, Nomo memutuskan mundur dari Koes Bersaudara tahun 1969, setelah diberi opsi oleh Tony mau main musik atau bisnis. Posisinya digantikan Murry yang menyebabkan Koes Bersaudara berganti nama menjadi Koes Plus, lantaran Murry bukan berasal dari keluarga Koeswoyo.

Setelah Nomo sukses berbisnis, dia rindu untuk bermusik. Saat itu Koes Plus sudah melesat sebagai band pop papan atas di awal 1970-an. Nomo tak mau kalah, dia mengibarkan grup No Koes. Lagu "Sok Tahu" sebagai ungkapan kekesalan pada Tony, jadi andalan di album pertama No Koes yang dirilis tahun 1974.

Tony pun tak kehabisan akal. Dia menanggapi perpisahan Nomo dari Koes Bersaudara lewat lirik yang agak sinis, dan lagu itu kemudian lagu yang cukup dikenal masyarakat hingga kini, "Kapan-kapan" dari album Koes Plus Vol 10 yang dirilis tahun 1974.

Lagu "Kapan-kapan" dibuka dengan intro yang terdengar biasa saja sepanjang 3 bar berupa musik berbirama 4/4 mid tempo, dan setelah fil in drum dari Murry, vokal Yon masuk bagian verse.

Lagu "Kapan-kapan" bukan sekadar menjadi lagu Koes Plus yang cukup terkenal. Namun bisa dikatakan sebagai evergreen song.

 

Foto: istimewa

1 Komentar